Belum Banyak yang Tau, Bagaimana Sih Asal Usul Rasa Vanila

Belum Banyak yang Tau, Bagaimana Sih Asal Usul Rasa Vanila?

Bagikan artikel ini

Bicara tentang rasa vanila, mungkin Anda mengira bahwa varian rasa ini terbentuk begitu saja dari sebuah bahan khusus. Namun, tahukah Anda, bahwa asal usul varian rasa ini ternyata memiliki isu tentang proses pembuatannya yang terbentuk dari ekstrak kelenjar anus hewan berang-berang?

Sejak zaman dahulu, vanila dikenal sebagai salah satu varian yang memiliki harga produk termahal jika Anda bandingkan dengan jenis varian lain. Sebagai bahan bubuk minuman, vanila juga memiliki cita rasa yang sangat unik dan sangat memanjakan lidah. Lantas, bagaimana asal usulnya? Mari simak dalam artikel ini!

Asal Usul Rasa Vanila dari Tanaman Vanili

Bagi para distributor bubuk minuman, varian rasa vanilla merupakan salah satu varian yang paling laku di pasaran. Hal tersebut tidak terlepas dari cita rasanya yang manis dan menyegarkan. Namun, tentu Anda belum mengetahui bahwa varian rasa ini terbuat dari bahan dasar utama, yaitu tanaman vanili.

Tumbuhan vanili atau (vanilla planifolia) merupakan salah satu jenis bunga anggrek. Tanaman ini juga termasuk jenis tanaman bunga tandan atau bunga yang berbentuk memanjang seperti pisang. Selain itu, vanili biasanya terdiri dari 15 sampai 20 bunga dalam setiap pohonnya.

Kemudian, bunga yang keluar dari inti daun pada bagian pucuk batangnya berukuran sekitar 6 cm dan memiliki warna hijau pucat serta memiliki bau yang harum. Uniknya, harga vanili saat ini bisa mencapai sekitar $500 sampai dengan $600 atau setara dengan Rp.8.000.000,00 per kilogramnya.

Mahalnya harga zat vanilla dalam tumbuhan ini terjadi karena semakin sedikitnya stok persediaan tanaman vanili di alam dan perkebunan. Berkurangnya stok zat vanili ini terjadi akibat lonjakan permintaan vanilla yang terjadi pada tahun 80an.

Bahkan, untuk mengatasinya banyak petani vanili mengembangkan sistem vanili sintetis untuk mengatasi jumlah permintaan stok yang meningkat pada saat itu. Namun, tentu saja dari segi rasa, vanila sintetis sangat berbeda dengan jenis vanilla alami.

Isu Rasa Vanila Terbuat dari Kelenjar Anus Berang-Berang

Karena tingginya permintaan dan terbatasnya stok pasokan untuk bahan baku pembuatannya, banyak beredar isu tentang pembuatan rasa vanilla dari bahan baku kelenjar anus berang-berang.
Isu mengenai asal-usul vanilla yang cara pembuatannya terbuat dari kelenjar anus berang-berang ini sebetulnya sudah ada sejak lama. Namun, isu ini kembali menjadi bahan perbincangan setelah tayangnya sebuah video TikTok viral yang merekam reaksi audiens saat mencari informasi tentang isu tersebut.

Mengutip dari Metro UK, video TikTok viral yang diunggah oleh akun Sloowmoee berisikan tentang anjuran kepada pada pengguna TikTok untuk mencari tahu tentang asal-usul rasa dari rasa vanilla di Google.

Hasilnya, banyak dari para audiens yang terkejut. Karena hampir sebagian besar hasil pencarian untuk kata kunci asal-usul rasa vanila ini memiliki kaitan dengan proses pembuatannya yang berasal dari kelenjar anus hewan Berang-berang.

Campuran Bahan Castoreum pada Rasa Vanila

Zat perasa vanilla menjadi alternatif yang umum digunakan oleh beberapa perusahaan akibat tingginya harga dari biji dan tanaman vanili. Karena hal ini, perusahaan menggunakan campuran bahan castoreum, yang berasal dari organ castor sac pada hewan berang-berang.

Zat ini terdapat di antara pangkal ekor atau dekat panggul dari hewan mamalia tersebut. Penggunaan ekstrak castoreum ini merupakan zat perasa alami yang telah terbukti secara klinis aman untuk Anda konsumsi. Hal tersebut juga diperkuat dengan kutipan dari Food and Drug Administration, di negara Amerika Serikat.

Namun di sisi lain, permintaan akan ekstrak castoreum yang sangat tinggi membuat populasi berang-berang kini semakin terancam. Setelah melewati beberapa uji klinis dan masa percobaan, akhirnya para ilmuwan menemukan solusi pengganti zat vanili pada ekstrak castoreum tanpa perlu membunuh berang-berang.

Ahli kimia dari Jerman menemukan bahwa vanillin dapat terbentuk melalui zat dari tumbuhan konifer, seperti pada pinus, cemara, alder, dan juniper. Hasilnya, kini banyak perusahaan distributor yang jual bubuk minuman rasa vanila alami dengan campuran bahan vanili alami dari tumbuhan konifer tersebut, seperti JAPO.

Manfaat Vanili

Setelah mengetahui asal-usul dan juga proses pembuatan zat kandungannya. Tentu Anda penasaran, kira-kira tumbuhan vanili mempunyai manfaat apa saja? Berikut penjelasan manfaatnya:

1. Bahan Baku Pembuatan Bubuk Minuman

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, vanili adalah bahan baku utama pembuatan rasa vanila yang menjadi kecintaan banyak orang. Selain itu, sejak dulu varian rasa ini menjadi primadona tersendiri bagi pecinta rasa manis yang ingin menikmati sensasi manis dengan paduan rasa gurih.

2. Wewangian

Selain sebagai zat perisa makanan serta minuman, vanili juga kerap menjadi bahan baku parfum. Aroma vanila ini sering kali orang anggap sebagai aroma kebahagiaan. Selain itu, aroma ini juga memiliki sifat dan karakter afrodisiak.

Sehingga, banyak orang yang menyatakan bahwa aroma dari vanila dapat merangsang daya tarik seksual. Karena itu, banyak pria maupun wanita yang menyukai varian parfum vanila.

3. Zat Antioksidan

Tak hanya sebagai bahan makanan dan juga wewangian, vanila alami juga memiliki manfaat sebagai zat antioksidan. Dari sekitar 250 senyawa kimia dalam buah vanili, para peneliti mengidentifikasikan bahwa sebagian besar senyawa tersebut mengandung zat antioksidan alami.

Zat ini sangat ampuh sebagai ekstrak yang mampu mengatasi berbagai penyakit. Baik itu penyakit fisik, maupun psikologi seperti, epilepsi, flu, batuk, dan juga depresi.

4. Memperbaiki Kondisi Mood Seseorang

Mengonsumsi makanan atau minuman rasa vanila setelah bekerja ternyata dapat memperbaiki kondisi mood dan otak seseorang. Faktanya, vanilla mengandung zat terapis yang mampu menetralisir keadaan otak. Sehingga, jika Anda meminumnya, mood jadi membaik serta kinerja otak pun kembali normal dan stabil.

Ini terjadi karena zat terapis dalam kandungan vanilla yang dapat memicu pelepasan hormon pada otak. Bahkan, para psikolog menggunakan metode aroma terapi dari vanilla untuk metode pengobatan terhadap pasien gangguan kecemasan.

5. Mengandung Zat Antimutagenik

Vanili atau vanila alami ternyata juga mengandung zat antimutagenik. Zat ini sangat bermanfaat untuk proses mutasi, serta pencegahan tubuh dari serangan segala jenis virus berbahaya. Selain itu, zat ini juga mampu memperbaiki 64 fungsi gen yang terdapat dalam tubuh manusia.

Sudah Paham dengan Asal-Usul Rasa Vanila?

Nah, itulah pembahasan tentang asal usul rasa vanila. Jika Anda ingin mendapatkan bubuk minuman dengan varian vanila asli, langsung saja beli bubuk di JAPO. JAPO adalah agen distributor yang menjual berbagai jenis bubuk minuman berkualitas. Selain itu, harganya juga sangat terjangkau!